Kevin Diks Soroti Mandulnya Gladbach Usai 3 Laga

Rabu, 17 September 2025 | 10:17:31 WIB
Bundesliga: Kevin Diks Soroti Mandulnya Gladbach Usai 3 Laga

JAKARTA - Awal musim Bundesliga 2025/2026 benar-benar menjadi ujian berat bagi Borussia Monchengladbach. Klub berjuluk Die Fohlen itu gagal menunjukkan performa meyakinkan di tiga pertandingan pertama, dengan catatan tanpa kemenangan dan bahkan belum sekalipun mampu mencetak gol. 

Kondisi ini membuat situasi ruang ganti semakin tertekan, terlebih salah satu andalan lini belakang mereka, Kevin Diks, ikut angkat bicara soal kesulitan tim.

Diks, yang merupakan bek Timnas Indonesia, menilai persoalan terbesar Gladbach saat ini bukan hanya soal lini pertahanan yang sudah kebobolan lima gol, melainkan ketidakmampuan tim dalam memaksimalkan peluang. Ia menegaskan bahwa penyelesaian akhir menjadi kunci yang belum dimiliki Gladbach di awal musim.

Mandul di Depan, Rapuh di Belakang

Dalam tiga laga pembuka Bundesliga, Gladbach hanya mengoleksi satu poin. Hasil itu datang ketika mereka menahan imbang Hamburg SV tanpa gol. Namun setelah itu, performa tim menurun drastis. Mereka takluk 0-1 dari Stuttgart, lalu dipermalukan Werder Bremen dengan skor telak 0-4 di depan pendukung sendiri.

Catatan ini membuat Gladbach terdampar di posisi ke-16 klasemen sementara. Sama sekali bukan start yang diharapkan, mengingat klub memiliki ambisi untuk bersaing setidaknya di papan tengah. Fakta bahwa mereka belum mencetak satu pun gol dari tiga pertandingan jelas menjadi sorotan utama.

Di sisi lain, lini pertahanan pun bermasalah. Lima gol sudah bersarang ke gawang mereka, memperlihatkan bahwa keseimbangan tim antara menyerang dan bertahan belum terbentuk. Dengan jadwal padat menanti, krisis performa ini bisa semakin memperburuk situasi apabila tidak segera ditangani.

Statistik Mengecewakan Kontra Bremen

Hasil paling menyakitkan datang saat melawan Werder Bremen. Secara permainan, Gladbach sebenarnya tidak kalah. Mereka bahkan unggul penguasaan bola dengan 55 persen, serta melepaskan 19 tembakan sepanjang laga. Namun, hanya tiga yang tepat sasaran, dan tidak satu pun berbuah gol.

Sebaliknya, Bremen tampil lebih efektif. Dari tujuh tembakan tepat sasaran, empat berhasil bersarang di gawang Gladbach. Kekalahan 0-4 itu menjadi tamparan keras, sebab meski unggul dalam data, efisiensi menjadi penentu kemenangan.

Kevin Diks menyoroti hal ini dengan cukup tegas. “Kami punya peluang untuk mencetak gol. Hanya saja bolanya tidak masuk gawang, dan itulah intinya. Jika satu gol masuk, gol-gol lainnya akan menyusul, tetapi kami perlu memberikan sedikit usaha ekstra karena itu menunjukkan bahwa kami belum mencetak gol,” ujar Diks, dikutip dari Bundesliga News.

Pernyataan tersebut mencerminkan keresahan pemain sekaligus kesadaran bahwa persoalan penyelesaian akhir menjadi pekerjaan rumah utama Gladbach.

Dewi Fortuna Belum Berpihak

Bukan hanya masalah teknis, faktor keberuntungan juga seakan menjauh dari Gladbach. Dalam dua laga terakhir, beberapa peluang emas tercipta namun gagal berbuah gol. Bola kerap membentur mistar atau ditepis kiper lawan. Situasi ini semakin membuat mental para pemain menurun.

Bagi Kevin Diks, gol perdana menjadi kunci untuk membuka kran produktivitas. Ia percaya begitu tim bisa memecah kebuntuan, kepercayaan diri akan kembali, dan kemenangan akan lebih mudah didapat. Namun untuk itu, Gladbach harus menemukan formula baru agar bisa lebih klinis di depan gawang.

Keputusan Drastis: Pelatih Dipecat

Rentetan hasil buruk membuat manajemen Gladbach tidak tinggal diam. Hanya berselang sehari setelah kekalahan dari Bremen, pihak klub resmi memecat pelatih Gerardo Seoane. Keputusan ini diumumkan lewat situs resmi tim pada Senin (15 September 2025).

Eugen Polanski, yang sebelumnya menangani tim U-23, ditunjuk sebagai pelatih sementara. Langkah ini dianggap sebagai solusi cepat untuk menghindari keterpurukan lebih dalam.

Roland Virkus, Direktur Olahraga Gladbach, menjelaskan, “Setelah melakukan evaluasi mendalam terhadap awal musim kami, menjadi jelas bagi kami bahwa perubahan di posisi pelatih kepala diperlukan.”

Ia melanjutkan, “Setelah sepuluh pertandingan Bundesliga tanpa kemenangan, kami tidak lagi memiliki keyakinan akan kemungkinan kebangkitan bersama Gerardo.”

Pernyataan itu menunjukkan betapa seriusnya manajemen dalam merespons tren negatif. Meski baru tiga pertandingan musim baru, catatan buruk yang dibawa Seoane dari musim lalu masih menghantui dan akhirnya memutuskan nasibnya.

Situasi Klasemen dan Tekanan di Depan Mata

Dengan satu poin dari tiga pertandingan, Gladbach berada di peringkat 16, hanya unggul selisih gol dari Mainz 05, Hamburg, dan Heidenheim. Posisi ini jelas rawan, karena jika tren buruk berlanjut, mereka bisa segera masuk ke zona degradasi.

Di Bundesliga, start lambat sering kali menjadi penentu jalannya musim. Klub yang gagal bangkit sejak awal biasanya kesulitan memperbaiki posisi di putaran kedua. Karena itu, Polanski sebagai pelatih sementara dituntut untuk segera membawa perubahan signifikan.

Harapan Baru dengan Peran Pemain Kunci

Meski dalam kondisi sulit, Gladbach masih memiliki materi pemain yang mumpuni. Kevin Diks sebagai bek andalan diharapkan bisa menjadi figur pemimpin di lapangan. Pengalamannya bersama Timnas Indonesia memberi nilai tambah dalam hal mental dan tanggung jawab.

Selain Diks, Gladbach juga mengandalkan beberapa nama muda potensial. Jika mereka bisa cepat beradaptasi dengan sistem baru di bawah Polanski, peluang untuk bangkit tetap terbuka.

Fans tentu berharap perubahan ini tidak sekadar wacana. Gol pertama, kemenangan pertama, dan konsistensi menjadi target jangka pendek yang harus segera diraih agar musim tidak berakhir tragis.

Terkini

Lionel Messi Cetak Gol Ke-880, Inter Miami Bangkit

Rabu, 17 September 2025 | 16:23:31 WIB

Asus ProArt P16 Hadir dengan Layar Sentuh OLED Lumina Pro

Rabu, 17 September 2025 | 16:23:29 WIB

Acer Aspire Go 14 AI Laptop Ringkas untuk Pelajar Modern

Rabu, 17 September 2025 | 16:23:28 WIB

Acer Swift Air 16 Laptop AI Tipis untuk Profesional Modern

Rabu, 17 September 2025 | 16:23:27 WIB

Rating Arsenal vs Athletic Club, Martinelli Jadi Pahlawan

Rabu, 17 September 2025 | 16:22:54 WIB