Liverpool Hadapi Dilema Rotasi Salah Demi Kans Juara Premier League

Rabu, 17 September 2025 | 10:17:37 WIB
Liverpool Hadapi Dilema Rotasi Salah Demi Kans Juara Premier League

JAKARTA - Liverpool kembali menjadi sorotan setelah meraih kemenangan tipis atas Burnley. Meski hasil tersebut mengamankan tiga poin penting, performa Mohamed Salah justru memunculkan pertanyaan besar. Pemain asal Mesir itu tetap mencetak gol melalui titik putih, namun kontribusi nyatanya sepanjang laga sangat minim. 

Hal ini menimbulkan wacana bahwa pelatih Arne Slot perlu mulai mempertimbangkan opsi rotasi demi menjaga keseimbangan tim serta peluang juara Premier League musim 2025/26.

Performanya Turun, Salah Jadi Sorotan

Dilansir dari laman Independent pada Selasa (16 September 2025), data pertandingan memperlihatkan penurunan pengaruh Salah. Sepanjang laga kontra Burnley, ia gagal memenangkan satu pun duel, tidak mencatatkan peluang berarti, dan tidak menuntaskan satu dribel pun sebelum mengeksekusi penalti kemenangan. Fakta ini jelas kontras dengan reputasi Salah sebagai mesin gol The Reds selama beberapa musim terakhir.

Meski kontribusi minim, Salah tetap berada di lapangan hingga peluit akhir. Pelatih Arne Slot mengaku sempat ingin menggantinya, namun akhirnya menahan keputusan tersebut karena menilai sang bintang masih berpeluang mencetak gol. Keputusan ini sekaligus menegaskan status Salah yang begitu besar di mata pelatih maupun publik Anfield.

Faktor Usia dan Tantangan Baru

Memasuki usia 33 tahun, wajar bila konsistensi Salah mulai menurun. Dalam sepakbola modern, usia tersebut sering kali menuntut penyesuaian peran dan intensitas bermain. Walau demikian, posisi Salah di tim utama masih relatif aman, mengingat pengaruhnya di ruang ganti serta ketajamannya dalam momen-momen krusial.

Liverpool sendiri telah melakukan langkah strategis dengan mendatangkan penyerang baru seperti Alexander Isak, Florian Wirtz, dan Hugo Ekitike. Kehadiran mereka memperluas opsi serangan The Reds sekaligus memberikan tekanan kompetitif pada Salah. Namun sejauh ini, belum ada pemain yang benar-benar mampu menggusur peran sentralnya.

Ketergantungan yang Jadi Dilema

Kondisi ini memunculkan dilema besar bagi Slot. Di satu sisi, ketergantungan Liverpool pada Salah belum bisa dihilangkan begitu saja, mengingat kapasitasnya dalam mencetak gol dari situasi yang tampak mustahil. Di sisi lain, terlalu bergantung pada seorang pemain dengan performa yang cenderung menurun bisa menghambat dinamika tim.

Slot perlu mencari keseimbangan antara menjaga kepercayaan terhadap Salah dan memberikan kesempatan bagi pemain baru untuk berkembang. Rotasi yang tepat bisa meringankan beban Salah sekaligus memastikan lini depan tetap tajam.

Rotasi Sebagai Solusi Taktis

Dalam perjalanannya di Premier League yang panjang, rotasi pemain bukan sekadar opsi, melainkan kebutuhan. Persaingan ketat dan jadwal padat akan sangat menguras tenaga bila hanya mengandalkan susunan pemain yang sama setiap pekan. Oleh karena itu, keputusan untuk merotasi Salah bisa menjadi langkah strategis.

Dengan memberi menit bermain lebih banyak kepada Isak, Wirtz, atau Ekitike, Liverpool tidak hanya menjaga kebugaran Salah, tapi juga memupuk kepercayaan diri para penyerang muda. Hal ini penting karena kedalaman skuad menjadi salah satu faktor utama dalam menentukan sukses atau tidaknya tim menembus persaingan papan atas.

Risiko dan Peluang

Memang, rotasi Salah bukan tanpa risiko. Mengurangi perannya di lapangan bisa memengaruhi ritme permainan Liverpool, terlebih ia sering kali menjadi pembeda dalam situasi genting. Namun, jika dipaksakan terus bermain penuh, ada potensi Salah justru semakin kehilangan ketajaman karena faktor fisik.

Slot harus mampu menakar kapan waktu terbaik untuk memberi istirahat pada bintang Mesir itu. Pertandingan melawan tim papan bawah mungkin bisa menjadi ajang rotasi, sementara laga besar tetap mempercayakan Salah sebagai tumpuan utama.

Strategi semacam ini bisa menjaga keseimbangan antara kebutuhan hasil instan dan pembangunan tim jangka panjang.

Momentum Menuju Gelar

Liverpool memulai musim dengan cukup baik, namun persaingan perebutan gelar dipastikan sangat ketat. Klub-klub besar lain seperti Manchester City, Arsenal, hingga Chelsea tengah memperlihatkan performa konsisten. Situasi ini membuat setiap detail keputusan, termasuk soal siapa yang diturunkan di lini depan, dapat berpengaruh besar pada perjalanan The Reds.

Apabila Salah mampu kembali menemukan performa terbaiknya, Liverpool punya peluang besar bersaing di jalur juara. Namun bila penurunan performa berlanjut tanpa solusi, The Reds bisa kehilangan momentum penting. Rotasi dan pemanfaatan skuad secara merata akan sangat menentukan nasib mereka hingga akhir musim.

Penurunan performa Mohamed Salah menjadi isu serius bagi Liverpool. Meski masih mampu mencetak gol lewat penalti, kontribusinya dalam permainan terbuka menurun drastis. Pelatih Arne Slot kini menghadapi dilema: terus mempertahankan Salah sebagai inti serangan atau mulai memberi ruang lebih besar bagi rekrutan baru.

Rotasi tampaknya menjadi jalan tengah yang paling masuk akal. Dengan begitu, Liverpool tetap bisa menjaga peran Salah tanpa harus mengorbankan potensi pemain muda yang baru bergabung. Keputusan ini akan menjadi salah satu kunci apakah The Reds mampu mempertahankan konsistensi dan meraih gelar Premier League musim 2025/26.

Terkini

Lionel Messi Cetak Gol Ke-880, Inter Miami Bangkit

Rabu, 17 September 2025 | 16:23:31 WIB

Asus ProArt P16 Hadir dengan Layar Sentuh OLED Lumina Pro

Rabu, 17 September 2025 | 16:23:29 WIB

Acer Aspire Go 14 AI Laptop Ringkas untuk Pelajar Modern

Rabu, 17 September 2025 | 16:23:28 WIB

Acer Swift Air 16 Laptop AI Tipis untuk Profesional Modern

Rabu, 17 September 2025 | 16:23:27 WIB

Rating Arsenal vs Athletic Club, Martinelli Jadi Pahlawan

Rabu, 17 September 2025 | 16:22:54 WIB